Lihatlah lingkungan sekitar kalian, amatilah bagaimana individu berinteraksi dengan individu lain? Mengapa manusia harus menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana mereka tinggal? Apakah kita membutuhkan teman dan sahabat untuk berbagi cerita tentang berbagai peristiwa yang pernah kita alami? Sebelum kalian membaca lebih lanjut materi sosio logi dalam buku ini, kalian membutuhkan imajinasi agar kalian dapat memahami cara belajar sosiologi. Bayangkan, apabila kalian bagian dari penumpang sebuah kapal yang berisi 100 orang lalu kapal tersebut terdampar di sebuah pulau terasing tanpa penduduk.
Latar belakang penumpang kapal tersebut sangat beragam karena berasal dari berbagai daerah. Persediaan makanan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penumpang kapal sangat terbatas. Kapal yang terdampar karena cuaca buruk dan telah menghancurkan peralatan komunikasi serta navigasi membuat penumpang harus bertahan dan hidup bersama di suatu pulau terasing untuk jangka waktu yang belum dapat dipastikan. Sebagai salah satu penumpang, tentu kalian ingin bertahan agar dapat selamat. Dapatkah kalian mengidentifikasikan berbagai permasalahan yang akan kalian hadapi untuk bertahan? Relasi sosial seperti apa yang akan kalian lakukan untuk hidup bersama? Bagaimanakah kalian mengatasi berbagai masalah yang akan kalian temukan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian dapat mendiskusikan dengan teman kalian.
Sekilas, ketika kalian membayangkan kisah penumpang yang terdampar seperti cerita di atas, mungkin kalian dapat menemukan kisah yang mirip serta kalian temukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika duduk di bangku SMP, kalian telah memahami bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Ketika kalian sedih, bahagia karena harapan kalian telah tercapai atau belum tercapai merupakan hal yang berkaitan dengan relasi sosial yang kalian bangun. Coba kalian renungkan, hal apa yang mampu membuat kalian bersedih maupun berbahagia? Tentu hal ini berkaitan dengan orang lain dan relasi sosial. Misalnya keluarga, pertemanan, persaudaraan, dan lain-lain.
Sosiologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari tentang berbagai fenomena berupa masalah sosial dan masyarakat lahir dari kegelisahan para sosiolog yang melihat hal-hal di atas bukan sebagai fenomena biasa. Mereka mempertanyakan mengapa masyarakat berubah? Mengapa manusia sebagai individu melakukan suatu tindakan? Mengapa terdapat perubahan sosial? Bagaimana masyarakat berubah? Mengapa individu berubah baik perilaku maupun pemikirannya?
Masyarakat menjadi salah satu obyek kajian sosiologi, menurut Soekanto (2009: 13), hal ini dikarenakan di dalam masyarakat terdiri dari beberapa segi yaitu, segi ekonomi, segi politik, segi antropologi dan segi sejarah. Menurut Auguste Comte, istilah sosiologi berasal dari gabungan bahasa Romawi (socious) berarti kawan dan bahasa Yunani (logos) berarti bicara. Berdasarkan dua kata tersebut, sosiologi dapat diartikan “berbicara mengenai masyarakat”. Auguste Comte yang hidup di Perancis pada tahun 1798 hingga 1857 dan dibesarkan setelah Revolusi Perancis, dikenal sebagai bapak sosiologi. Dia dikenal sebagai filsuf yang menyelidiki berbagai gejala tentang tatanan masyarakat dan dinamika masyarakat.
Keresahannya dengan kondisi masyarakat pada waktu dia hidup telah melahirkan beberapa karya. Salah satu bukunya Plan of Scientific Works Necessary for the Re-organization of Society (1822) menjelaskan tentang bagaimana cara dan pendekatan dari perencanaan sosial. Di tempat dan waktu yang lain, sebelum Auguste Comte lahir, pada abad ke 14 di Tunis, terdapat seorang Sejarawan yang bernama Ibnu Khaldun yang juga mengkaji tentang masyarakat. Dalam bukunya Muqaddimah Ibnu Khaldun telah menjelaskan tentang masyarakat yang menetap dan suku-suku yang nomaden (hidup dengan berpindah-pindah tempat) di Afrika Utara.
Sosiologi lahir dari situasi dan kondisi masyarakat terutama di Eropa pada abad 18 ketika terjadi Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Revolusi Industri yaitu perubahan besar-besaran yang mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Revolusi Industri kemudian berkembang dari Eropa ke Amerika dan berbagai wilayah lain di dunia.
Referensi: Sari Oktafiana, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pengantar Sosiologi - Kelahiran dan Kajian Sosiologi
Reviewed by MGMP SOSIOLOGI
on
Juli 25, 2022
Rating:
Tidak ada komentar: