LANGKAH-LANGKAH PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Pelaksanaan evaluasi mampu dilakukan dalam tipe-tipe, sebagai berikut:1. Sebelum program dilaksanakan (pre -program evaluation), bertujuan meninjau kembali kelayakan dan kesiapan rancangan program. Bila dinilai tidak layak, mampu dilakukan perbaikan/pembatalan rencana program pemberdayaaan.
2. Pada saat program berjalan (on-going evaluation), perlu dilakukan untuk menilai dan mengetahui kesalahan/penyimpangan pemberdayaan sedini mungkin.
3. Setelah program berakhir (ex-post evaluation) sebagai bentuk penilaian akhir dan pertanggungjawaban pelaksanaan program pemberdayaan. (Soetomo; 2013: 349)
Langkah-langkah kegiatan evaluasi pemberdayaaan masyarakat secara garis besar sama dengan kegiatan penelitian sosial. Secara garis besar tahapan evaluasi pemberdayaan komunitas meliputi:
a. Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan yaitu penyusunan rencana kegiatan evaluasi, penyusunan instrument evaluasi, validasi instrument evaluasi, penentuan jumlah sampel yang diperlukan dan penyamaan persepsi antar evaluator. Beberapa hal yang perlu disamakan, tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program, wilayah generalisasi, teknik sampling dan jadwal kegiatan. Di tahap ini termampu dua tahapan yang harus dikerjakan yakni, pertama penyiapan petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang mampu dilakukan oleh komunitas pekerja (community worker) dan yang kedua adalah penyiapan lapangan yang pada dasarnya diupayakan dilaksanakan dengan cara non-direktif.
b. Pelaksanaan
Dalam usaha pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, keikut sertaan masyarakat sebagai kader diharapkan bisa menjaga keberlangsungan program yang sudah dikembangkan. Kerja sama antara petugas dan masyarakat menjadi hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang telah terancang dengan baik bisa melenceng atau tak sesuai harapan ketika berada di lapangan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program merupakan proses pengumpulan data /informasi yang dilakukan untuk menilai suatu kegiatan/program. Alat pengumpul data yang mampu digunakan, melaluites, observasi, wawancara (check list, perekan suara, atau perekam gambar), angket dan analisis dokumen.
c. Analisis
Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Sete lah data/sumber informasi terkumpul dilakukan tahapan analisis. Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dengan rencana program. Tahapan ini terkait dengan proses pengambilan kesimpulan. Tahap ini mampu berisi saran atau masukan upaya perbaikan yang harus dilakukan setelah dilaksanakan.
d. Pelaporan
Pelaporan merupakan tahap akhir penelitian, dimana semua hasil penelitian yang telah di analisis dituangkan dalam sebuah produk tulisan yang terstruktur. Pelaporan hasil evaluasi mampu dilakukan melalui sosialisasi, penulisan laporan dan pendokumentasian video.
PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
a. FGD (Focus Group Disscusion)Kelebihan Teknik Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT/FGD); Relatif murah dan cepat, moderator relatif mampu dilakukan oleh semua orang, mampu dilakukan melalui pelatihan pendek, mampu digunakan untuk menggali kebiasaan, keyakinan, dan penilaian sebuah kelompok. Metode penelitian untuk menggali, persepsi, penmampu. Teknik wawancara dan mengelompokan data secara berkelompok. Digunakan untuk melatih kepercayaan diri. Digunakan sebelum kegiatan evaluasi. Langkah-langkah DKT: menentukan jumlah anggota, menentukan tempat penyelenggaraan, menyiapkan perlengkapan, menentukan moderator, menyiapkan fasilitator, menyiapkan pencatat, melakukan diskusi dan wawancara, menganalisis hasil, menyusun laporan.
b. Survey
Teknik-teknik survey: menggunakan pedoman wawancara, menggunakan kuesioner, menggunakan kuesioner terkirim, menggunakan wawancara melalui telepon. Pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan survei: Personal yaitu secara langsung atau secara pribadi, impersonal tidak secara langsung dan gabungan yaitu gabungan kedua cara agar lebih mudah memahami langkah-langkah pelaksanaan teknik survei.
c. Monitoring/ observasi
Monev yang dilakukan oleh petugas yang profesional, dan didukung dengan instrumen yang baku akan mampu diperoleh data obyektif. Data obyektif yang dianalisis dengan teknik yang tepat akan dimampukan informasi yang terpercaya untuk dasar pengambilan keputusan manajemen. Sehingga keputusan yang diambil tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan monev/pengamatan secara langsung terhadap suatu pemberdayaan yang termampu di lingkungan, baik yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian pemberdayaan komunitas dengan menggunakan penginderaan.
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL EVALUASI PEMBERDAYAAN
Contoh laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitasHasil kegiatan evaluasi pemberdayaan yang telah dilaksanakan ditulis dalam bentuk laporan yang tersusun secara sistematis. Contoh sistematika penulisan laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan pemberdayaan komunitas sebagai berikut:
Teknik penulisan laporan evaluasi
Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Menulis mampu mendorong kamu untuk menggali informasi dan mengembangkan pola piker kritis. Dalam menulis laporan penelitian, hendaknya diperhatikan teknik penulisan yang telah ditentukan. Beberapa teknik penulisan yang perlu diperhatikan:
Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Menulis mampu mendorong kamu untuk menggali informasi dan mengembangkan pola piker kritis. Dalam menulis laporan penelitian, hendaknya diperhatikan teknik penulisan yang telah ditentukan. Beberapa teknik penulisan yang perlu diperhatikan:
1. Bahasa
Menggunakan Bahasa yang efektif, sesuai dengan EYD dan kamus besar Bahasa Indonesia. Sehingga hasil pengamatan/ laporan kegiatan evaluasi mudah dipahami.
2. Notasi Ilmiah
Pernyataan ilmiah harus mencakup tiga unsur:
a. Mampu diidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut
b. Mampu diidentifikasikan media komunikasi ilmiah seperti; buku, jurnal maupun lokakarya.
c. Mampu diidentifikasikan Lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta domisili dan waktu penerbitan dilakukan.
Ada dua macam Teknik notasi ilmiah: dicantumkan atau ditulis langsungpada badan halaman setelah kutipan, dan ditulis pada kaki halaman (footnote/ catatan kaki).
3. Penulisan Daftar Pustaka
Semua kutipan yang ditulis dalam laporan evaluasi harus dituliskan sumber pustakanya baik kutipan langsung maupun kutian tidak langsung. Penullisan sumber referensi tertulis dalam daftar pustaka yang disusun berdasarkan abjad huruf awal nama familinya bagi penulis internasional, sedangkan nama penulis Indonesia tidak perlu dibalik namanya, karena nama belakang sering bukan nama family. Setelah penulisan nama diikuti tahun penerbitan buku, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit judul buku.
Contoh:
Nurcholis Madjid. 2019. Pluralitas Agama.Jakarta: Kompas
Sztomka, Piort. 2014. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Predana
4. Tata Letak penulisan
Penulisan laporan penelitian /kegiatan evaluasi mampu disesuaikan dengan aturan yang disepakati. Tata letak penulisan laporan yang sering digunakan sebagai acuan pengetikan laporan:
a. Kertas ukuran A.4 dengan berat 70 gr.
b. Margin (jarak tepi) Standar: 3-3-3-3 atau 4-3-4-3 dengan jarak penulisan/ spasi 1,5.
c. Penulisan tabel dan gambar harus ada nama, nomor dan sumber.
Manfaat evaluasi pemberdayaan komunitas
Manfaat Evaluasi pemberdayan mampu dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Manfaat evaluasi bagi kegiatan pemberdayaan itu sendiri sebagai berikut:
a. Mengetahui seberapa jauh kegiatan yang telah dilaksanakan
b. Mengetahuin kesesuaian pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
c. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada berkaitan dengan tujuan
d. Mengukur efektifitas dan efisiensi sistem kerja dan metode pemberdayaan yang telah dilaksanakan
e. Meningkatkan partisipasi masyarakat pada masa mendatang
2. Manfaat evaluasi bagi aparat/ fasilitator pembeardayaan sebagai berikut:
a. Memberikan kepuasan psikologis yang mampu mendorong aktifitas pemberdayaan pada masa mendatang.
b. Mengembangkan karir.
c. Mendorong sikap tekun dan tanggung jawab.
3. Manfaat bagi pelaksana evaluasi sebagai berikut:
a. Mengembangkan kebiasaan mengeluarkan penmampu berdasarkan fakta.
b. Menanamkan kebiasaan bekerja sistematis, sesuai prosedur, dan pedoman yang telah ditetapkan.
c. Memperoleh peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk menggunakan dan mengembangkan teknik pengukuran, pengumpulan data dan analisis yang tepat dan tajam.
Dengan melakukan kegiatan evaluasi kamu mampu menunjukkan peran dalam komunitas di sekitar kamu. Contoh, kamu mampu berpartisipasi dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan Karang Taruna dan organisasi di sekolah. Selanjutnya, kamu menyusun laporan kegiatan evaluasi sesuai hasil telaah dan menyampaikannya sebagai bahan masukan bagi karang taruna/organisasi di sekolahmu.
RANGKUMAN
Pelaksanaan evaluasi mampu dilakukan dalam tipe-tipe; sebelum program dilaksanakan, saat program berjalan dan setelah program selesai dilaksanakan Langkah-langkah pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas: persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan kegiatan.
Teknik pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas mampu di lakukan melalui:
a. Diskusi kelompok Terarah (DKT) / Focus Grop Discussion (FGD).
b. dengan melakukan dialog khusus membahas tema tertentu.
c. Survey: melakukan pendataan menggunakan angket/ kuesioner yang telah disusun.
d. Observasi: melakukan pengamatan dan wawancara melalui kegiatan tanya jawab langsung kepada informan.
Sistematika penulisan laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan secara umum terdiri atas empat bagian:
a. Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat.
b. Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta teknik evaluasi yang digunakan.
c. Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan, perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan.
d. Bagian akhir termampu kesimpulan dan saran.
Dalam menulis laporan evaluasi termampu beberapa teknik yang perlu diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata letak penulisan. Penulisan laporan evaluasi pemberdayaan mampu dirasakan oleh berbagai pihak, yaitu bagi kegiatan pemberdayaan bersangkutan, aparat/ fasilitator pemberdayaan, dan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi pemberdayaan mampu di lakukan untuk menanggulangi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Referensi: Dr. Hj. Widiningsih, M.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Melaksanakan Pemantauan, Evaluasi dan Laporan
Reviewed by MGMP SOSIOLOGI
on
Februari 25, 2022
Rating:
Tidak ada komentar: