Pudarnya nilai-nilai kearifan lokal di sebagian besar masyarakat di Indonesia merupakan suatu kondisi yang sangat memprihatinkan sehingga berdampak terjadinya disintegrasi bangsa. Peristiwa meningkatnya pertentangan antar etnis, antar suku, dan antar kampung sebagai akibat dari pengaruh globalisasi. Nilai-nilai kearifan lokal di Indonesia memang berbeda-beda setiap daerahnya. Namun dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Masuknya globalisasi ke Indonesia menjadikan perbedaan nilai dan norma yang ada semakin besar. Karena keterbatasan, masyarakat tidak mampu membentengi diri mereka untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Dampak yang nyata dalam kehidupan di masyarakat akibat pengaruh globalisasi misalnya kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, perubahan kondisi lingkungan, kesenjangan sosial dan sebagainya.
UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL
Adanya kenakalan remaja dapat dikarenakan pengaruh globalisasi. Karena itu perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut, dengan berbasis kearifan lokal. Masuknya globalisasi ke Indonesia berdampak pada krisis identitas pada remaja, sehingga mudah mengikuti budaya barat dalam berpakaian, kesenian, dan sebagainya. Dengan masuknya nilai-nilai budaya barat ke Indonesia, seharusnya masyarakat mampu bersikap secara kritis untuk memilih mana yang sesuai dengan nilai dan norma budaya Indonesia.Secara umum kenakalan remaja dapat diatasi melalui beberapa pendekatan, seperti tindakan preventif. Menurut Kartono (2013), tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah:
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. Memperbaiki kondisi lingkungan
c. Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk membantu remaja
d. Membentuk badan kesejahteraan anak.
e. Mendirikan sekolah unutuk remaja yang kurang mampu.
f. Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja.
g. Menyelenggarakan bimbingan dan diskusi kelompok.
h. Menyediakan tempat rekreasi yang sehat untuk para remaja.
Melalui pendekatan kearifan lokal
Nilai-nilai kearifan lokal sudah seharusnya dipupuk sejak dini untuk membentuk kepribadian dan identitas diri generasi muda. Nilai dan norma kearifan lokal tidak harus bersifat konservatif tanpa menerima budaya luar. Dan dapat dijadikan sebagai filter dalam menghadapi globalisasi sehingga tidak terpengaruh oleh budaya luar. Sebagai masyarakat Indonesia yang kaya akan kearifan lokal sudah sewajarnya bersikap terbuka dan menerima masukan dari budaya luar untuk memperkaya dan mengimplementasikan nilai dan norma kearifan lokal. Contoh budaya kerja bangsa barat yang disiplin dan menghargai waktu.
Dengan cara memaksimalkan peran pendidikan
Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi dan membentuk karakter,sesuai dengan nilai-nilai dan norma bangsa Indonesia. Dengan demikian setiap daerah yang memiliki kearifan lokal dapat tetap lestari dan terjaga.
UPAYA MENGATASI PERUBAHAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL
Dalam kehidupan sosial, individu dalam masyarakat akan saling membutuhkan bantuan orang lain. Sehingga diperlukan nilai da norma untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.Pada dasarnya globalisasi berkaitan dengan transformasi secara keseluruhan dari pola kehidupan yang masih tradisional (mata pencaharian,kehidupan sosial,teknologi,dsb) atau pra modern kearah pola kehidupan modern.Karakteristik yang umum pada globalisasi berkaitan dengan aspekaspek sosil demogrofi disebut gerak sosial (sosial mobility).
Dampak yang ditimbulkan dari globalisasi yaitu adanya perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat saat ini cenderung menjadi konsumtif dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan menjadi hedonis, cara berpakaian yang tidak sesuai dengan nilai lokal. Bagi masyarakat yang tidak siap menerima perubahan tersebut,maka akan mundur dari pergaulan, merasa frustasi, dan dapat menimbulkan perilaku menyimpang.
Cara mengatasi masalah tersebut,salah satunya dengan memberdayakan komunitas yang berlandaskan kearifan lokal. Mengatasi permasalahan sosial dengan kearifan lokal berarti menggunakan pendekatan kekeluargaan,musyawarah, nilai dan norma lokal yang berlaku dimasyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dengan memberdayakan kelompok-kelompok kecil yang saling berinteraksi dan bersosialisasi. Contoh kelompok Pembinaan Kelompok Keluarga (PKK), PNMP Mandiri,Karang taruna dan sebagainya.
UPAYA MENGATASI PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL
Selain berpengaruh pada kehidupan manusia, perubahan sosial juga berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Contohnya, pencemaran lingkungan yang dilakukan manusia. Kita perlu upaya untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak membawa dampak negatif.Sumber daya alam Indonesia yang melimpah telah membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan sampai saat ini masyarakat masih mengendalkan hidupnya dari alam. Kebutuhan manusia akan terus terpenuhi dan tercukupi bila lingkungan dikelola secara baik, salah satunya dengan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan disegala bidang dengan tetap memperhatikan kualitas dan fungsi dari alam.
Pola hidup konsumsi yang menuntut harus terpenuhinya kebutuhan di segala bidang membuat masyarakat tidak puas dan ingin memperoleh yang lebih. Dampaknya sumber daya alam di eksloitasi secara berlebihan tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan. Bentuk kepedulian kelompok masyarakat terhadap lingkungan, masyarakat di Bali yang mempertahankan sistem pertanian Subak dan masyarakat di Tasikmalaya/ Kampung Naga.
1) Sistem Subak di Bali
Subak merupakan sistem pengelolaan irigasi pertanian yang berasal dari Bali. Sudah sejak ratusan tahun yang lalu dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga ketersediaan air, mengurangi hama, dan sebagainya. Melalui sistem Subak, petani memperoleh air irigasi sesuai kebutuhan yang berdasarkan musyawarah.
Secara filosofis keberadaan Subak merupakan implementasi dari konsep “tri hita karana”, bila diartikan adalah tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam). Konsep mengenai hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan antar manusia.
2) Kampung Naga
Masyarakat di Kampung Naga jauh dari keramaian kota dan tidak mau terpengaruh dengan kehidupan luar. Contoh, masyarakat tidak mau menggunakan sepeda motor, televisi, handphone, dan peralatan elektronik lainnya. Mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki saat ini. Masyarakat lokal menganggap bahwa lingkungan yang berada di sekitar mereka telah mampu memberikan kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat masih patuh pada norma-norma adat yang diwariskan oleh leluhur mereka. Salah satu pantangan yang paling ditakuti adalah menebang kayu di hutan. Hutan dan ekosistemnya dibiarkan apa adanya. Sampai sekarang masyarakatnya masih mematuhi, karena bila melanggar hukumannya berupa pengucilan dari kampung dan keluarga.
RANGKUMAN
Nilai-nilai kearifan lokal di Indonesia memang berbeda-beda setiap daerahnya. Namun dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Masuknya globalisasi ke Indonesia menjadikan perbedaan nilai dan norma yang ada semakin besar. Karena keterbatasan, masyarakat tidak mampu membentengi diri mereka untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.Secara umum kenakalan remaja dapat diatasi melalui beberapa pendekatan, seperti tindakan preventif, melalui pendekatan kearifan lokal, dan dengan cara memaksimalkan peran Pendidikan. Mengatasi permasalahan sosial dengan kearifan lokal berarti menggunakan pendekatan kekeluargaan, musyawarah, nilai dan norma lokal yang berlaku dimasyarakat setempat.
Bentuk kepedulian kelompok masyarakat terhadap lingkungan, masyarakat di Bali yang mempertahankan sistem pertanian Subak dan masyarakat di Tasikmalaya/ Kampung Naga.
Kearifan lokal memiliki enam dimensi yaitu pengetahuan lokal, nilai lokal, keterampilan lokal, sumber daya lokal, mekanisme pengembalian keputusan lokal, dan solidaritas lokal.
Fungsi kearifan lokal perlu diperkuat di tengah arus globalisasi karena kearifan lokal dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembangunan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.
Referensi: Dr. Hj. Widiningsih, M.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Pemberdayaan Komunitas Berdasarkan Kearifan Lokal
Reviewed by MGMP SOSIOLOGI
on
Januari 21, 2022
Rating:
Tidak ada komentar: